Senin, 23 Mei 2011
Sabtu, 21 Mei 2011
Pitutur Luhur
Supaya kehidupan berjalan baik, para pinisepuh telah mewariskan pitutur luhur – petuah luhur supaya kita semua tetap berpegang kepada paugeraning urip – tata cara kehidupan luhur, yang secara tradisi selalu dilaksanakan dan dihormati seluruh warga dengan sadar dan mantap
Petuah dan ajaran warisan leluhur Jawa/Nusantara sengaja disebar kemana-mana, tidak berupa sebuah buku tuntunan. Ini dimaksudkan oleh para pinisepuh, supaya anak cucu termasuk penulis dan anda semua mengerti, bahwa belajar dan mencari ilmu itu perlu usaha yang tekun.
Tidak jemu-jemunya para pinisepuh menebarkan ajaran luhur lewat sloka-sloka, tembang-tembang, babad, cerita tutur, peribahasa dll, supaya anak keturunan dimanapun dan kapanpun selalu ingat untuk menjaga perilaku yang baik dan patut, selalu percaya diri, berpegang teguh kepada Budi Pekerti, tatakrama dan tata susila, tidak sombong, sopan dan bersikap rendah hati – andap asor.
Piweling/ ajaran yang utama adalah : Tansah eling marang Pangeran – Selalu ingat kepada Tuhan, sebab Gusti ora sare – karena Tuhan tidak tidur, artinya : mengetahui segalanya.
Petuah lewat peribahasa
Dalam pergaulan sehari-hari, beberapa peribahasa dibawah ini, kiranya masih relevan dan bermanfaat dan bila diperhatikan dan dilaksanakan yang baik dan dihindari yang jelek, akan membuat suasana kehidupan dimasyarakat enak, rukun dan menyenangkan.
Zaman Edan
Salah satu pitutur klasik yang kondang adalah Zaman Edan , karya agung pujangga Ranggawarsita, sebagai berikut :
Amenangi zaman edan
Mengalami zaman edan/gila
Ewuh aya ing pambudi
Serba sulit menentukan perilaku
Melu edan nora tahan
Mau ikutan berbuat gila, tak sampai hati
Yen tan melu anglakoni
Kalau tak ikutan
Boya keduman milik
Tidak kebagian rejeki ( uang, harta)
Kaliren wekasanipun
Jadinya kelaparan
Dilalah karsa Allah
Sudah menjadi kehendak Tuhan
Begja-begajne kang lali, luwih begja kang eling lan waspada
Seberapapun untung yang didapat oleh orang yang lagi lupa, masih lebih bahagia orang yang sadar dan waspada.
Melecehkan kebenaran
Ada zaman yang menyedihkan bagi orang baik-baik, ketika kebenaran dan orang baik-baik dilecehkan, seperti pada ungkapan ini :
Wong bener thenger-thenger,
Wong salah bungah-bungah,
Wong apik ditampik-tampik.
Artinya :
Orang benar jadi susah,
Orang salah malahan senang hidupnya,
Orang baik tidak diterima bahkan diusir.
Dhandhang diunekake kuntul, kuntul diunekake dhandhang.
Yang jahat dibilang baik, yang baik dikatakan jahat.
Ini merupakan gambaran keadaan yang rancu, dimana nilai-nilai moral kejangkitan penyakit.
Sindiran kepada orang tak bermutu
Ada saja orang tak bermutu dizaman apapun, orang-orang yang berlagak sok pintar.
Contohnya :
Kakehan gludhug kurang udan.
Kebanyakan guntur, hujannya sedikit. Artinya kebanyakan ngomong, yang benar sedikit.
Kegedhen endhas kurang uteg.
Kebesaran kepala, otaknya kurang.
Alihan gung
Lagaknya kaya orang gedean, bodoh merasa pintar.
Merak kecancang
Bergaya anggun bak burung merak.
Malang kadhak
Berjalan gaya kesana kemari seperti itik.
Ini adalah gambaran orang yang mendem drajad, pangkat lan semat.
Orang yang mabuk kekuasaan, kedudukan, pangkat dan kekayaan materi.
Murang kara adalah orang yang berperilaku tidak baik seperti koruptor, manipulator, pemeras,yang menyalah gunakan kedudukan untuk mencari uang yang tidak halal.
Micakake wong melek
Orang yang tidak malu atas perbuatannya yang tidak baik, dia anggap semua orang itu buta, tidak tahu akan perbuatannya yang tercela seperti menggerogoti uang negara, memeras dsb.
Mungal mungil adalah orang yang tak punya pendirian.
Ngalem legine gulo
Memuji manisnya gula. Dengan menyanjung orang kaya/berpangkat mengharapkan diberi sesuatu.
Ngantuk nemu kethuk.
Ini gambaran orang malas, tanpa bekerja dapat rejeki.
Anjabung alus
Menipu dengan cara halus.
Keplok ora tombok
Orang yang mencela orang lain dan tidak membantu.
Ilang jarake, kari jaile
Hilang sudah sifat baik, yang ada hanya iri dan dengki.
Tingkah laku orang-orang dinegeri kacau.
Pada sebuah negeri yang tatanannya lagi kacau, diingatkan : Waspada, ada orang atau kelompok yang tidak terpuji perilakunya, seperti :
Ambondhan tanpo ratu
Tidak menghormati tatanan/peraturan, ulahnya mengacau.
Ngalasake negoro..
Negara dianggap hutan, berbuat seenaknya sendiri.
Mampang mumpung
Berbuat semaunya sendiri.
Alesus gumeter
Sengaja menyebarkan berita yang mengacau.
Sawat ambalang kayu
Dinegeri yang tatanannya baru sakit, ada saja peramal yang senangnya mengeluarkan ramalan-ramalan, meski kebanyakan ramalannya tidak benar.
Setan nggowo ting
Setan yang berkeliaran membawa lentera, artinya ada orang yang berkeliaran kesana kesini untuk menghasut dan berbuat jahat.
Caca upa
Berbuat jahat supaya terjadi permusuhan, lalu menyediakan racunnya – Raja wisuna.
Bahni maya pramana
Melakukan kampanye busuk ( black campaign) sambil mencerca dan memaki lawannya.
Arep jamure, emoh watange
Pemalas, maunya hidup enak ,tetapi tidak mau bekerja keras.
Gecul kumpul
Kumpulan para penjahat.
Hadigang
Munculnya para pemimpin yang merasa kuat.
Hadigung
Merasa besar dan kuasa.
Hadiguna
Merasa pandai.
Sementara itu , banyak anak buahnya, pejabat dibawahnya yang tindakannya tidak punya malu :
Rai gedheg.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
Mereka suka memeras kawula yang kebanyakan juga hidup susah, sampai kawula tak punya apa-apa, diibaratkan seperti : Pitik trondhol dibubuti .-Ayam yang bulunya jarang, masih juga dibubuti bulunya hingga plonthos, habis semua bulunya.
JagadKejawen,
Suryo S. Negoro
sumber : http://jagadkejawen.com
Petuah dan ajaran warisan leluhur Jawa/Nusantara sengaja disebar kemana-mana, tidak berupa sebuah buku tuntunan. Ini dimaksudkan oleh para pinisepuh, supaya anak cucu termasuk penulis dan anda semua mengerti, bahwa belajar dan mencari ilmu itu perlu usaha yang tekun.
Tidak jemu-jemunya para pinisepuh menebarkan ajaran luhur lewat sloka-sloka, tembang-tembang, babad, cerita tutur, peribahasa dll, supaya anak keturunan dimanapun dan kapanpun selalu ingat untuk menjaga perilaku yang baik dan patut, selalu percaya diri, berpegang teguh kepada Budi Pekerti, tatakrama dan tata susila, tidak sombong, sopan dan bersikap rendah hati – andap asor.
Piweling/ ajaran yang utama adalah : Tansah eling marang Pangeran – Selalu ingat kepada Tuhan, sebab Gusti ora sare – karena Tuhan tidak tidur, artinya : mengetahui segalanya.
Petuah lewat peribahasa
Dalam pergaulan sehari-hari, beberapa peribahasa dibawah ini, kiranya masih relevan dan bermanfaat dan bila diperhatikan dan dilaksanakan yang baik dan dihindari yang jelek, akan membuat suasana kehidupan dimasyarakat enak, rukun dan menyenangkan.
Zaman Edan
Salah satu pitutur klasik yang kondang adalah Zaman Edan , karya agung pujangga Ranggawarsita, sebagai berikut :
Amenangi zaman edan
Mengalami zaman edan/gila
Ewuh aya ing pambudi
Serba sulit menentukan perilaku
Melu edan nora tahan
Mau ikutan berbuat gila, tak sampai hati
Yen tan melu anglakoni
Kalau tak ikutan
Boya keduman milik
Tidak kebagian rejeki ( uang, harta)
Kaliren wekasanipun
Jadinya kelaparan
Dilalah karsa Allah
Sudah menjadi kehendak Tuhan
Begja-begajne kang lali, luwih begja kang eling lan waspada
Seberapapun untung yang didapat oleh orang yang lagi lupa, masih lebih bahagia orang yang sadar dan waspada.
Melecehkan kebenaran
Ada zaman yang menyedihkan bagi orang baik-baik, ketika kebenaran dan orang baik-baik dilecehkan, seperti pada ungkapan ini :
Wong bener thenger-thenger,
Wong salah bungah-bungah,
Wong apik ditampik-tampik.
Artinya :
Orang benar jadi susah,
Orang salah malahan senang hidupnya,
Orang baik tidak diterima bahkan diusir.
Dhandhang diunekake kuntul, kuntul diunekake dhandhang.
Yang jahat dibilang baik, yang baik dikatakan jahat.
Ini merupakan gambaran keadaan yang rancu, dimana nilai-nilai moral kejangkitan penyakit.
Sindiran kepada orang tak bermutu
Ada saja orang tak bermutu dizaman apapun, orang-orang yang berlagak sok pintar.
Contohnya :
Kakehan gludhug kurang udan.
Kebanyakan guntur, hujannya sedikit. Artinya kebanyakan ngomong, yang benar sedikit.
Kegedhen endhas kurang uteg.
Kebesaran kepala, otaknya kurang.
Alihan gung
Lagaknya kaya orang gedean, bodoh merasa pintar.
Merak kecancang
Bergaya anggun bak burung merak.
Malang kadhak
Berjalan gaya kesana kemari seperti itik.
Ini adalah gambaran orang yang mendem drajad, pangkat lan semat.
Orang yang mabuk kekuasaan, kedudukan, pangkat dan kekayaan materi.
Murang kara adalah orang yang berperilaku tidak baik seperti koruptor, manipulator, pemeras,yang menyalah gunakan kedudukan untuk mencari uang yang tidak halal.
Micakake wong melek
Orang yang tidak malu atas perbuatannya yang tidak baik, dia anggap semua orang itu buta, tidak tahu akan perbuatannya yang tercela seperti menggerogoti uang negara, memeras dsb.
Mungal mungil adalah orang yang tak punya pendirian.
Ngalem legine gulo
Memuji manisnya gula. Dengan menyanjung orang kaya/berpangkat mengharapkan diberi sesuatu.
Ngantuk nemu kethuk.
Ini gambaran orang malas, tanpa bekerja dapat rejeki.
Anjabung alus
Menipu dengan cara halus.
Keplok ora tombok
Orang yang mencela orang lain dan tidak membantu.
Ilang jarake, kari jaile
Hilang sudah sifat baik, yang ada hanya iri dan dengki.
Tingkah laku orang-orang dinegeri kacau.
Pada sebuah negeri yang tatanannya lagi kacau, diingatkan : Waspada, ada orang atau kelompok yang tidak terpuji perilakunya, seperti :
Ambondhan tanpo ratu
Tidak menghormati tatanan/peraturan, ulahnya mengacau.
Ngalasake negoro..
Negara dianggap hutan, berbuat seenaknya sendiri.
Mampang mumpung
Berbuat semaunya sendiri.
Alesus gumeter
Sengaja menyebarkan berita yang mengacau.
Sawat ambalang kayu
Dinegeri yang tatanannya baru sakit, ada saja peramal yang senangnya mengeluarkan ramalan-ramalan, meski kebanyakan ramalannya tidak benar.
Setan nggowo ting
Setan yang berkeliaran membawa lentera, artinya ada orang yang berkeliaran kesana kesini untuk menghasut dan berbuat jahat.
Caca upa
Berbuat jahat supaya terjadi permusuhan, lalu menyediakan racunnya – Raja wisuna.
Bahni maya pramana
Melakukan kampanye busuk ( black campaign) sambil mencerca dan memaki lawannya.
Arep jamure, emoh watange
Pemalas, maunya hidup enak ,tetapi tidak mau bekerja keras.
Gecul kumpul
Kumpulan para penjahat.
Hadigang
Munculnya para pemimpin yang merasa kuat.
Hadigung
Merasa besar dan kuasa.
Hadiguna
Merasa pandai.
Sementara itu , banyak anak buahnya, pejabat dibawahnya yang tindakannya tidak punya malu :
Rai gedheg.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
Mereka suka memeras kawula yang kebanyakan juga hidup susah, sampai kawula tak punya apa-apa, diibaratkan seperti : Pitik trondhol dibubuti .-Ayam yang bulunya jarang, masih juga dibubuti bulunya hingga plonthos, habis semua bulunya.
JagadKejawen,
Suryo S. Negoro
sumber : http://jagadkejawen.com
Jumat, 20 Mei 2011
Nalika
Nalika aku srengenge
Kowe bumi
Kang gupuh ngiteri lelakon
Tresnamu kangmas
Mrasuk jeroning ati
Nganthi aku sedya dadi bumi
Ning kowe cidra
Milih dadi candra
Sing bisa tak sawang sepisan
Ing purnama
Nalika awakmu nampani srengenge
Sing jelas-jelas dudu aku
07 April 2011
dening : Nawang Wulan
Kowe bumi
Kang gupuh ngiteri lelakon
Tresnamu kangmas
Mrasuk jeroning ati
Nganthi aku sedya dadi bumi
Ning kowe cidra
Milih dadi candra
Sing bisa tak sawang sepisan
Ing purnama
Nalika awakmu nampani srengenge
Sing jelas-jelas dudu aku
07 April 2011
dening : Nawang Wulan
Pangilon
Rumangsaku urip kaya mlaku cepet
Lan nalika aku nyoba weruh raiku dhewe
Ing esuk kang bigar
Lan wengi kang tintrim
Sajroning pangilon
Aku jebul wis salin rupa
Siji mbaka siji
Dipethik saka panggonan kang beda
Rinakit dadi rai anyar
Kang durung ngerti apa jenenge... ?????
Jroning ati aku kandha
Jebule aku wis tuwa
dening : Tejo Wulan
Lan nalika aku nyoba weruh raiku dhewe
Ing esuk kang bigar
Lan wengi kang tintrim
Sajroning pangilon
Aku jebul wis salin rupa
Siji mbaka siji
Dipethik saka panggonan kang beda
Rinakit dadi rai anyar
Kang durung ngerti apa jenenge... ?????
Jroning ati aku kandha
Jebule aku wis tuwa
dening : Tejo Wulan
Pedhut
dening : Rochmat Basuki
ungeling sinom parijatha meksa karsa
lebar leburing karsa
unggal sedya muji kasantikan
sinawung pedhut kang leliwengan
nerak wewalering janji
titis tatas tuntasing karya
mugel prastawa rina lawan wengi
nagih getering arga merapi
pedhut sinawang netra
mancala samodra mancala ardi
kebak surak muncaring surya
pedhut
sinapu maruta
padhanging nalaning jaya
ungeling sinom parijatha meksa karsa
lebar leburing karsa
unggal sedya muji kasantikan
sinawung pedhut kang leliwengan
nerak wewalering janji
titis tatas tuntasing karya
mugel prastawa rina lawan wengi
nagih getering arga merapi
pedhut sinawang netra
mancala samodra mancala ardi
kebak surak muncaring surya
pedhut
sinapu maruta
padhanging nalaning jaya
Banyu
dening : Nardi Sunardi
Banyu,...aku tau golek banyu
kang kena diarani ngangsu
Mangsa ketiga rikala semana biantu ibu
ngangsu ngangga geligik bambu
munggah medhun mlaku lunyu-lunyu
kelingan rikala cilik-anku
aku disengeni bapakku
mergane aku lali ora ngangsu
mulih seko sinau terus turu...
Banyu,...aku tau golek banyu
kang kena diarani ngangsu
Mangsa ketiga rikala semana biantu ibu
ngangsu ngangga geligik bambu
munggah medhun mlaku lunyu-lunyu
kelingan rikala cilik-anku
aku disengeni bapakku
mergane aku lali ora ngangsu
mulih seko sinau terus turu...
Panggurit
Bisa mung sakeplasan
Bisa uga dadi lembaran - lembaran kang tanpa wilangan
Tangan - tangan kang prakosa
Uga tangan - tangan kang tanpa daya
Bisa nyipta tulisan
kang landhepe kagila - gila
Bisa gawe gendra
Utawa aluse ngluwihi sutra
Kang bisa nentremke nala
dening : Tejo Wulan
Bisa uga dadi lembaran - lembaran kang tanpa wilangan
Tangan - tangan kang prakosa
Uga tangan - tangan kang tanpa daya
Bisa nyipta tulisan
kang landhepe kagila - gila
Bisa gawe gendra
Utawa aluse ngluwihi sutra
Kang bisa nentremke nala
dening : Tejo Wulan
Sujudku
dening : Rindi Anyndyianingrum
Wengi kang sepi di padhangi sewu lintang tanpa mega
Lamat lamat keprungu swara endah ing talingan
Kumriciking banyu padasan
Sumelaking sajadah kang banjur ginelar
Duh Gusti
Dak kidungake puji puji syukur
Sujudku, pasrahku ing NgarsaMu
Wutuh kanthi ati lan rasa
Nyuwun ampunan dosa kang tanpa kinira
Sumerbak gandaning arum mlati
Kang dadi panutaning ati
Pinuju mulyaning gesang
Pengarep restuning bumi
Duh Gusti. . . .
Kawulo sujud sunembah ing NgarsaMu
Wengi kang sepi di padhangi sewu lintang tanpa mega
Lamat lamat keprungu swara endah ing talingan
Kumriciking banyu padasan
Sumelaking sajadah kang banjur ginelar
Duh Gusti
Dak kidungake puji puji syukur
Sujudku, pasrahku ing NgarsaMu
Wutuh kanthi ati lan rasa
Nyuwun ampunan dosa kang tanpa kinira
Sumerbak gandaning arum mlati
Kang dadi panutaning ati
Pinuju mulyaning gesang
Pengarep restuning bumi
Duh Gusti. . . .
Kawulo sujud sunembah ing NgarsaMu
Tatu
yen nyawang sliramu
gawang gawang lelakon duk semana
runtik atiku kadya kena siladan
cuwa aku marang sliramu
slira tresna amung samudana
yen nyawang sliramu
njarem atiku
sliramu gawe tatuku
gusti kula amung pasrah
mugi tatu punika kagantos hikmah
dening : Rochmat Basuki
gawang gawang lelakon duk semana
runtik atiku kadya kena siladan
cuwa aku marang sliramu
slira tresna amung samudana
yen nyawang sliramu
njarem atiku
sliramu gawe tatuku
gusti kula amung pasrah
mugi tatu punika kagantos hikmah
dening : Rochmat Basuki
Tapaku
Urip iki mung saderma nglakoni
Luwih becik nyukuri apa kang wus di paringke Gusti
Ora ana jalma kang sampurna ing alam ndonya
Kamongko kasampurnan mung dhuweke Hyang Widi
Kumlawung angen angenku
Uripku tansaya rinasa sepi
Rikala swara swara memuji wus ilang
Nanging anane mung swara swara ngayuwara tanpa rupa
Ing ati iki krasa sisih
Ana sing kurang
Ana kang kaya kaya wus ilang
Wiwit saking wengi wingi
Nalika aku sesideman tanpa swara
Tapaku pancen dudu tapa kang minulya
Ing ngatase aku pengin antuk jatining urip
dening : Rindi Anyndyianingrum
Luwih becik nyukuri apa kang wus di paringke Gusti
Ora ana jalma kang sampurna ing alam ndonya
Kamongko kasampurnan mung dhuweke Hyang Widi
Kumlawung angen angenku
Uripku tansaya rinasa sepi
Rikala swara swara memuji wus ilang
Nanging anane mung swara swara ngayuwara tanpa rupa
Ing ati iki krasa sisih
Ana sing kurang
Ana kang kaya kaya wus ilang
Wiwit saking wengi wingi
Nalika aku sesideman tanpa swara
Tapaku pancen dudu tapa kang minulya
Ing ngatase aku pengin antuk jatining urip
dening : Rindi Anyndyianingrum
Paweling Marang Putraku
Ngger, cah bagus......
Gucengana lan pedomanana paweling iki
Titahing jalma manungsa ing marcapada
Tan ono jalmo linuwih
Kajobo mung linuwihe Gusti ...
Tan ono jalmo luput
Kajobo mung kaluputane dewe
Eling mring paweling
Aja rumangsa bisa
Ning bisa'a rumangsa
Ngulat sariro hangroso wani
iku luwih pinuji.....
dening : Tejo Wulan
Gucengana lan pedomanana paweling iki
Titahing jalma manungsa ing marcapada
Tan ono jalmo linuwih
Kajobo mung linuwihe Gusti ...
Tan ono jalmo luput
Kajobo mung kaluputane dewe
Eling mring paweling
Aja rumangsa bisa
Ning bisa'a rumangsa
Ngulat sariro hangroso wani
iku luwih pinuji.....
dening : Tejo Wulan
Kamis, 19 Mei 2011
PAWELING KANGGO PUTRAKU
Putraku .....
Sun kudang bisa'a nggayuh lintang
Aja tumoleh yen durung biso ngranggeh
Tebahna dadha ... jembarna paseduluran
Aja keladuk sesongaran
Mundak karoban mungsuh.....
Elinga,.....?!
Sepira dohe urip lan mati kuwi ?
Mung sak nyari
Sakwise kuwi kabeh padha ketriwal
Bandha donya ... Lunga
Drajat pangkat ... Minggat
Kadang kinasih ... sedulur sinarawedi
Memule pamrih ... ngoncati
Kari roh sing arep nyawiji marang gusti
Mula piwelingku,........
Aja gampang kebidhung ngoyak ibere sulung,
Lamun kebacut mlebu geni, mundhak keduwung !!!
03 April 2011
dening ; Nawang Wulan
Sun kudang bisa'a nggayuh lintang
Aja tumoleh yen durung biso ngranggeh
Tebahna dadha ... jembarna paseduluran
Aja keladuk sesongaran
Mundak karoban mungsuh.....
Elinga,.....?!
Sepira dohe urip lan mati kuwi ?
Mung sak nyari
Sakwise kuwi kabeh padha ketriwal
Bandha donya ... Lunga
Drajat pangkat ... Minggat
Kadang kinasih ... sedulur sinarawedi
Memule pamrih ... ngoncati
Kari roh sing arep nyawiji marang gusti
Mula piwelingku,........
Aja gampang kebidhung ngoyak ibere sulung,
Lamun kebacut mlebu geni, mundhak keduwung !!!
03 April 2011
dening ; Nawang Wulan
ILMU
dening ; Nardi Sunardi
Menapa leres angil tinemu?
Gusti Kanjeng Nabi pun paring sabda
bilih kita kersa begja ing maya padha
inggih sarana ilmu pun sira asta
ugi samangke ing tembe kala
pramila mangga para kadhang sedaya
kita tansah ngudi ilmu trumaping dunya
tuwin agami
mugi Gusti Sang Hyang Dumadi
paring barokah dumateng sutresna
ing wahana serat menika....
Amin......
Menapa leres angil tinemu?
Gusti Kanjeng Nabi pun paring sabda
bilih kita kersa begja ing maya padha
inggih sarana ilmu pun sira asta
ugi samangke ing tembe kala
pramila mangga para kadhang sedaya
kita tansah ngudi ilmu trumaping dunya
tuwin agami
mugi Gusti Sang Hyang Dumadi
paring barokah dumateng sutresna
ing wahana serat menika....
Amin......
GURIT KAGEM BIYUNG
Saben awan ndrandang
Aku bisa ngitungi lintang
Ing mongso rendheng
Aku bisa mbendung udan timbreng
Nanging biyung. . . .
Aku ora bisa ngukur tresnamu
Tresna kang kadya sunare rembulan ing pojoking atiku
Kang tansah madangi lakuku tumekan pati
Enem belas taon kapungkur
Ing sawijining dina
Aku kudu kelangan ndika
Biyung ndika kudu bali ing Ngarsani Gusti
Kembeng kembeng waspaku
Saben aku sujud sinembah marang Gustiku
Eluh tumetes kadya iline banyu
Rasa panalangsaku nora bisa dak gurit
Biyung. . . .
Tanpa ndika aku kaya wong bingung
linglung
Atiku suwung
Biyung . . . .
Dak tulis gurit lungit sumingit kagem ndika
Minangka bekti tresna asih kawula
dening ; Rindi Anyndyianingrum
Aku bisa ngitungi lintang
Ing mongso rendheng
Aku bisa mbendung udan timbreng
Nanging biyung. . . .
Aku ora bisa ngukur tresnamu
Tresna kang kadya sunare rembulan ing pojoking atiku
Kang tansah madangi lakuku tumekan pati
Enem belas taon kapungkur
Ing sawijining dina
Aku kudu kelangan ndika
Biyung ndika kudu bali ing Ngarsani Gusti
Kembeng kembeng waspaku
Saben aku sujud sinembah marang Gustiku
Eluh tumetes kadya iline banyu
Rasa panalangsaku nora bisa dak gurit
Biyung. . . .
Tanpa ndika aku kaya wong bingung
linglung
Atiku suwung
Biyung . . . .
Dak tulis gurit lungit sumingit kagem ndika
Minangka bekti tresna asih kawula
dening ; Rindi Anyndyianingrum
pucuking kembang
Pinggiring kedhung tuwuh kembang setaman
aruming ngambar-ambar
nggoda pandulu sinugata renaning netra
nguncalake getering rasa sinawung ombake ati
Pinggiring kedhung maruta sumilir
kembang setaman tumiba ing bumi
ilang aruming salira
pinda lolosing rasa kang cuwa
pinggiring kedhung katon mendhung
bakal tumuruning toya bening
lumintir karsa
asung cubriya
ooo pucuking kembang setaman
dening ; Rochmad Basuki
aruming ngambar-ambar
nggoda pandulu sinugata renaning netra
nguncalake getering rasa sinawung ombake ati
Pinggiring kedhung maruta sumilir
kembang setaman tumiba ing bumi
ilang aruming salira
pinda lolosing rasa kang cuwa
pinggiring kedhung katon mendhung
bakal tumuruning toya bening
lumintir karsa
asung cubriya
ooo pucuking kembang setaman
dening ; Rochmad Basuki
Rabu, 18 Mei 2011
"NJAREME KATRESNAN"
Lelakon kang wus kapungkur..
Angel bisa mungkur..
Snajan akeh sing gawe panglipur..
Nalika Ngucap janji suci.
Tak simpen Jroning ati.
Ora ngira bakal kablenjani.
Kabeh mau merga kahanan.
Kw tega ngajak pisahan.
Bandha donya sing dadi ukuran.
Saiki pancen wis padha bebrayan
Nanging aku tansah kelingan
Rasane njarem...njarem tenan
Tuban, 04 Mei 2011
dening ; Sujarwo Bimo Raharjo
Angel bisa mungkur..
Snajan akeh sing gawe panglipur..
Nalika Ngucap janji suci.
Tak simpen Jroning ati.
Ora ngira bakal kablenjani.
Kabeh mau merga kahanan.
Kw tega ngajak pisahan.
Bandha donya sing dadi ukuran.
Saiki pancen wis padha bebrayan
Nanging aku tansah kelingan
Rasane njarem...njarem tenan
Tuban, 04 Mei 2011
dening ; Sujarwo Bimo Raharjo
NGENTENI
Ing sawijining wengi
Mung kekancan sepi
Nglangut ati tanpa tepi
Sumerbak gandaning arum mlati
Kang dadi panutaning
Minangka tanda tresna janji suci
Lintang rembulan kang nyekseni
Tresna iki nora bakal binagi
Nanging saiki sliramu neng ngendi ?
Neng kene aku tansah setya ngenteni. . . .
20 Maret, 2011
dening ; Rindi Anyndyianingrum
Mung kekancan sepi
Nglangut ati tanpa tepi
Sumerbak gandaning arum mlati
Kang dadi panutaning
Minangka tanda tresna janji suci
Lintang rembulan kang nyekseni
Tresna iki nora bakal binagi
Nanging saiki sliramu neng ngendi ?
Neng kene aku tansah setya ngenteni. . . .
20 Maret, 2011
dening ; Rindi Anyndyianingrum
ANGEN
dening ; Nawang Wulan
Sliramu lan sliraku
Kadya mega lan maruta
Reruntungan
Gegandhengan
Banjur pepisahan
Tak tebah dodho roso rudho nelongso
Ratan krikil ledu kang ndadekake seseg ing dodho
Nrabas dawane wengi nglari ilining wektu
Njangkah angen nguyak impene ati
Kakang...
sejatine aku tansah dadi putihe uyah
Tan bakal pisah karo biru banyuning segaramu
Sliramu lan sliraku
Kadya mega lan maruta
Reruntungan
Gegandhengan
Banjur pepisahan
Tak tebah dodho roso rudho nelongso
Ratan krikil ledu kang ndadekake seseg ing dodho
Nrabas dawane wengi nglari ilining wektu
Njangkah angen nguyak impene ati
Kakang...
sejatine aku tansah dadi putihe uyah
Tan bakal pisah karo biru banyuning segaramu
Apa Aku Salah
dening ; Rindi Anyndyianingrum
Pancen bener aku lan sliramu bedo
Critamu bedo, critaku ugo bedo
Apa salah yen aku ngantu antu rawuhmu
Apa aku salah yen saben saben kepungru swaramu
Banjur gragapan golek cekelan
Apa aku salah yen sak wayah wayah nunggu wartamu
Kang kumleyang kagawa angin
Lan temangsang ing pucuk pucuk ranti
Dinamu lan dinaku pancen bedo
Apa aku salah
yen aku duwe gegayuhan
Critaku ,critamu padha padha. . . .
Pancen bener aku lan sliramu bedo
Critamu bedo, critaku ugo bedo
Apa salah yen aku ngantu antu rawuhmu
Apa aku salah yen saben saben kepungru swaramu
Banjur gragapan golek cekelan
Apa aku salah yen sak wayah wayah nunggu wartamu
Kang kumleyang kagawa angin
Lan temangsang ing pucuk pucuk ranti
Dinamu lan dinaku pancen bedo
Apa aku salah
yen aku duwe gegayuhan
Critaku ,critamu padha padha. . . .
TRESNA IKI
Sak pungkurmu teka ing plataraning atiku
Sak wuse rinonce kembanging asmoro kang endah
Srengenge isuk kang mlethek ing atiku sumunar
Mertakake dina ora bakal kamendungan
Wiwit ko'kandakake tresna iku
Liwat kali dak kintirke prau godong pring
Amrih bisa lelayaran aneng segaraning atimu…
Apepayon langit ing pucuking alun
Banjur dak tunggu tekane nggawa warta
Sajroning ati iki kakang.....
Ana panandhang kirane mung kowe sing biso mangerteni
Liwat getering angin kang sumilir
Sedawaning sepi lan laku tak critakake
Yen ta ... sak mengko bakal nyawiji
dening : Nawang Wulan
Sak wuse rinonce kembanging asmoro kang endah
Srengenge isuk kang mlethek ing atiku sumunar
Mertakake dina ora bakal kamendungan
Wiwit ko'kandakake tresna iku
Liwat kali dak kintirke prau godong pring
Amrih bisa lelayaran aneng segaraning atimu…
Apepayon langit ing pucuking alun
Banjur dak tunggu tekane nggawa warta
Sajroning ati iki kakang.....
Ana panandhang kirane mung kowe sing biso mangerteni
Liwat getering angin kang sumilir
Sedawaning sepi lan laku tak critakake
Yen ta ... sak mengko bakal nyawiji
dening : Nawang Wulan
LUMITING ASMARA
Langit mendung kabendung suwung
Tan sinawang mega malang
Ambruk bubruk rubuh linglung
Ora nguniaga sangkan paraning Sang Agesang
Mbrabat. . . sempal. . .maju
Sumebar ing tawang
Suwening suwe
Atiku sansoyo bingung
Mbuh aku ra weruh kahanan kang wus tak sandang
Gusti. . . .
Kaya ngene rasa kang kapendem
Kasimpen tanpo pandeleng
Dina dina ngatoni esemu ngrerindu ati
Ra jenak dolan. . .ra duyan mangan
Kapanta ketemu sliramu
Nganti nangis aku nunggu
Asmara rinucik batinku
Aku tresna mring sliramu. . . .
dening : Rindi Anyndyianingrum
Tan sinawang mega malang
Ambruk bubruk rubuh linglung
Ora nguniaga sangkan paraning Sang Agesang
Mbrabat. . . sempal. . .maju
Sumebar ing tawang
Suwening suwe
Atiku sansoyo bingung
Mbuh aku ra weruh kahanan kang wus tak sandang
Gusti. . . .
Kaya ngene rasa kang kapendem
Kasimpen tanpo pandeleng
Dina dina ngatoni esemu ngrerindu ati
Ra jenak dolan. . .ra duyan mangan
Kapanta ketemu sliramu
Nganti nangis aku nunggu
Asmara rinucik batinku
Aku tresna mring sliramu. . . .
dening : Rindi Anyndyianingrum
KIDUNG POTRETMU
dening : Tedjo Wulan
Iba bungahing atiku
Yen nyawang gambarmu
Ora kaya - kaya....
Sliramu ana ing ngarepku
Sawang - sinawan tan ana kang kumecap
Sun ranggeh gambarira
Sun seleh nduwuring jaja
Kinenembus jroning atiku
Dhuh ... wong manis
Swaramu keprungu aris
Gawe atiku sansaya miris
Kadya wayah kang lagi grimis
Sun aras gambarira
Dadiya pepujaning kalbu
Kang tansah anglelipur
Mring garinging atiku
Iba bungahing atiku
Yen nyawang gambarmu
Ora kaya - kaya....
Sliramu ana ing ngarepku
Sawang - sinawan tan ana kang kumecap
Sun ranggeh gambarira
Sun seleh nduwuring jaja
Kinenembus jroning atiku
Dhuh ... wong manis
Swaramu keprungu aris
Gawe atiku sansaya miris
Kadya wayah kang lagi grimis
Sun aras gambarira
Dadiya pepujaning kalbu
Kang tansah anglelipur
Mring garinging atiku
Langganan:
Postingan (Atom)